Live Streaming
Radio Anak Muda No.1 Di Bandung
Home » News » Kapal Selam TNI AL KRI Nanggala-402 Hilang Kontak Saat Latihan, Kabar Terakhirnya Ada di Perairan Bali.
Kapal Selam TNI AL KRI Nanggala-402 Hilang Kontak Saat Latihan, Kabar Terakhirnya Ada di Perairan Bali.


Salah satu kapal selam milik Indonesia yaitu KRI Nanggala-402 dikabarkan hilang pada Rabu 21 April 2021 pagi. Kapal selam buatan Jerman tahun 1978 itu diperkirakan hilang di perairan sekitar 60 mil atau sekitar 95 kilometer dari utara Pulau Bali.

Insiden hilangnya KRI Nanggala-402 itu pun dibenarkan oleh Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto. Kapal itu membawa torpedo dan akan menembakkan rudal saat latihan.
“Terakhir komunikasi pada pukul 04.30 (WIB). Ketika mau laksanakan penembakan, sudah tidak ada komunikasi, jadi sekarang masih dalam pencarian di perairan Bali, 60 mil (laut) dari Bali,” kata beliau kepada pers.

Pak Hadi mengatakan kapal selam buatan Jerman itu saat dinyatakan hilang mengangkut 53 orang personel yang terdiri dari 49 kru, satu komandan kapal, dan tiga orang arsenal-nya.

Selain itu Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut (Kadispen) Laksamana Pertama TNI Julius Widjojono mengatakan kapal selam tersebut tak hanya mengangkut awak di dalam kapal, tapi juga mengangkut sejumlah torpedo yang akan digunakan untuk latihan menembak di perairan Bali.

“Iya benar, bawa torpedo latihan,” kata Julius, dilansir dari CNNIndonesia

Namun, Julius enggan merinci berapa total torpedo yang diangkut kapal tersebut. Namun menurutnya, torpedo ini diangkut untuk digunakan dalam misi latihan menembak di dalam air.

“Kita tidak bisa katakan jumlahnya berapa. Tapi memang bawa. Torpedo latihan. Itu untuk latihan, jadi bisa dikembalikan lagi (setelah ditembakan) ditarik gitu, kena tidak,” katanya.

Jejak bahan bakar

Melalui pengamatan udara dari helikopter, pada pukul 07:00 WIB ditemukan tumpahan minyak di sekitar posisi awal kapal menyelam.

Temuan serupa dilaporkan KRI REM 331 pada area seluas 150 m persegi.

Keterangan dari TNI AL menyebutkan analisa sementara menunjukkan, “kemungkinan saat menyelam statis terjadi black out (atau mati listrik) sehingga kapal tidak terkendali dan tidak melakukan prosedur kedaruratan sehingga kapal jatuh pada kedalaman 600-700 meter.”

Di seputar area tenggelam menunjukkan “kemungkinan terjadinya tumpahan minyak di sekitar area tenggelam, kemungkinan terjadi kerusakan tangki BBM (retak) karena tekanan air laut atau pemberian sinyal posisi dari KRI NGL-402.”

Akan tetapi, berdasarkan keterangan Kapuspen TNI, Mayjen Achmad Riad, temuan tersebut “belum dapat disimpulkan sebagai bahan bakar kapal selam”.

Ditambahkannya, KRI REM 331 mendeteksi pergerakan di bawah air dengan kecepatan 2.5 knots.

TNI juga telah menerima bantuan dari Singapura dan Malaysia.

Singapura akan mengutus kapal penyelamat kapal selam yang mengalami kendala di bawah air. Kapal Swift Rescue ini diperkirakan tiba di lokasi pada Sabtu (24/04). Adapun Malaysia akan mengirimkan Kapal Rescue Mega Bakti yang diperkirakan tiba Senin (26/04).

Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) juga akan membantu pencarian dengan mengerahkan gabungan BPPT, Basarnas dan P3GL (Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan) dengan menggunakan kapal Basarnas.

Insan muda jangan lupa untuk doain terus Kapal KRI Nanggala-402 ya!

Source: Antarafoto

AA21

Copyright © 2019 Designed by: ARDAN RADIO 105.9 FM