Kabupaten Tasikmalaya, 1 Desember 2025 - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya memperkuat sinergi strategis untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, sebagai bagian dari upaya mewujudkan Visi Indonesia Emas 2045.

Komitmen tersebut ditegaskan dalam pertemuan pembahasan Program Kerja Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2026, yang digelar di Kantor Pemerintah Daerah Kabupaten Tasikmalaya, Senin (1/12).

Pertemuan tersebut dihadiri oleh Kepala OJK Provinsi Jawa Barat Darwisman, Bupati Tasikmalaya Cecep Nurul Yakin, Kepala OJK Tasikmalaya Nofa Hermawati, Direktur Pengawasan LJK 1 OJK Jawa Barat Melati Usman, serta Kepala Bagian Perekonomian dan Administrasi Pembangunan Rachmat Amir Sudyana.

OJK Dorong Daerah Jadi Motor Pertumbuhan Ekonomi Jawa Barat

Kepala OJK Provinsi Jawa Barat, Darwisman, menegaskan bahwa OJK memiliki peran strategis dalam mendukung pemerintah pusat dan daerah untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi yang adil dan berkelanjutan.

“OJK bersama Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya membahas program kerja TPAKD Tahun 2026, khususnya program yang mampu mengembangkan potensi unggulan daerah agar memberikan dampak ekonomi yang signifikan,” ujar Darwisman.

Ia menjelaskan bahwa pertumbuhan ekonomi Kabupaten Tasikmalaya pada Triwulan III-2025 diproyeksikan sebesar 3,76% (YoY), masih berada di bawah pertumbuhan ekonomi Provinsi Jawa Barat yang mencapai 5,20% (YoY). Oleh karena itu, diperlukan strategi akselerasi yang tepat sasaran.

Tiga Potensi Besar Tasikmalaya yang Siap Digenjot

Menurut Darwisman, Kabupaten Tasikmalaya memiliki sejumlah potensi besar yang dapat menjadi motor pertumbuhan ekonomi daerah:

1. Bonus Demografi yang Didominasi Generasi Muda

Komposisi penduduk Kabupaten Tasikmalaya menunjukkan dominasi usia produktif:

• Generasi Z: 25,34%

• Generasi Milenial: 22,26%

• Generasi Alpha: 20,18%

• Generasi X: 19,68%

• Baby Boomer: 12,54%

Bonus demografi ini menjadi peluang besar untuk pengembangan literasi dan inklusi keuangan berbasis generasi muda.

2. UMKM Melimpah, Akses Pembiayaan Masih Terbatas

Kabupaten Tasikmalaya memiliki 226.593 UMKM yang tersebar di berbagai sektor, antara lain:

• Perdagangan besar dan eceran

• Akomodasi, makanan, dan minuman

• Pengangkutan dan pergudangan

• Industri pengolahan

• Informasi dan komunikasi

Namun, akses pembiayaan masih menjadi tantangan, tercermin dari jumlah rekening perbankan UMKM yang baru mencapai 183.683 rekening.

3. Komoditas Unggulan Pertanian dan Ekonomi Kreatif

Tasikmalaya memiliki komoditas unggulan bernilai ekonomi tinggi seperti:

• Padi

• Sapi perah

• Kambing/Domba

• Pisang

• Jahe

• Kopi

Selain itu, sektor ekonomi kreatif juga berkembang melalui produk mendong dan kerajinan tradisional.

“Pemerintah daerah dapat menetapkan pengembangan komoditas unggulan yang bersifat high impact sebagai fokus utama program kerja TPAKD Tahun 2026,” tambah Darwisman.

Capaian TPAKD 2025: Ribuan Rekening Baru dan UMKM Terdampingi

Kepala OJK Tasikmalaya, Nofa Hermawati, menyampaikan bahwa sepanjang tahun 2025, TPAKD Kabupaten Tasikmalaya telah menjalankan 8 program strategis, yaitu:

1. Satu Rekening Satu Pelajar (KEJAR)

2. Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP)

3. Business Matching UMKM

4. Edukasi dan Sekolah Pasar Modal

5. Asuransi Nelayan

6. Digitalisasi Keuangan

7. Sosialisasi dan Edukasi Keuangan

8. Optimalisasi Kredit/Pembiayaan Melawan Rentenir (K/PMR)

Program-program tersebut telah memberikan dampak nyata, antara lain:

• 23.515 rekening baru terbuka

• 190 UMKM mengikuti business matching

• 100 peserta Sekolah Pasar Modal

• 15.940 merchant emas terlibat dalam digitalisasi keuangan

“OJK Tasikmalaya berkomitmen memperkuat sinergi dan kolaborasi dengan Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya dalam penyusunan Program Kerja TPAKD 2026 demi mendukung Indonesia Emas 2045,” pungkas Nofa.